Pekanbaru, Riau, diguncang oleh insiden kekerasan yang terjadi tepat di depan Polsek Bukitraya. Seorang wanita bernama Ramadhani Putri (31) menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok debt collector yang mengaku dari kelompok “Fighter”. Aksi brutal tersebut berlangsung pada Sabtu (19/4/2025) sekitar pukul 00.30 WIB dan sempat terekam dalam video yang viral di media sosial.
Kronologi Kejadian
Awalnya, konflik bermula dari negosiasi penarikan mobil antara korban dan kelompok debt collector di sebuah hotel di Pekanbaru pada Jumat malam (18/4/2025). Ramadhani menolak permintaan mereka, dan sempat terjadi keributan yang berhasil diredam oleh polisi saat itu. Namun, masalah tidak selesai di situ.
Malam berikutnya, pemimpin kelompok penagih utang bernama AI alias Kevin (46), memancing korban ke Jalan Parit Indah dengan dalih menyelesaikan urusan. Namun, yang datang malah sekitar 20 orang, termasuk empat polisi yang ternyata bukan dari Polsek Bukitraya. Bukan untuk mengamankan, tapi malah cuma jadi “kameramen dadakan” yang asyik merekam kejadian.
Netizen langsung bereaksi. Tagar soal #PolisiMenonton dan #KantorPolisiTakAman pun sempat meramaikan lini masa.
Tindakan Polisi dan Penangkapan Pelaku
Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, mencopot Kompol Syafnil dari jabatannya sebagai Kapolsek Bukitraya pada Senin (21/4/2025). Keputusan ini diambil sebagai bentuk evaluasi menyeluruh terhadap kepemimpinan, pengawasan, dan tanggung jawab atas insiden pengeroyokan seorang wanita oleh kelompok debt collector di halaman kantor Polsek Bukitraya, Kota Pekanbaru. “Mutasi terhadap Kapolsek Bukitraya adalah langkah tegas yang diambil sebagai bentuk evaluasi menyeluruh atas kepemimpinan, pengawasan, dan respons dalam penanganan situasi di wilayah hukumnya,” ujar Herry dalam keterangan tertulis kepada wartawan.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan, menjelaskan bahwa empat pelaku telah ditangkap, yakni AI alias Kevin (46), MHA (18), RI alias Rio (46), dan RS alias Randi (34). Sementara tujuh pelaku lainnya masih diburu. “Tujuh pelaku masih kami cari. Sudah kami identifikasi nama-namanya,” ujar Asep dalam konferensi pers di Mapolda Riau.
Refleksi dan Pelajaran dari Insiden Ini
Insiden ini menjadi cermin bagi kita semua tentang pentingnya penegakan hukum yang adil dan tegas. Kejadian yang berlangsung di depan kantor polisi seharusnya tidak terjadi jika aparat kepolisian menjalankan tugasnya dengan profesional dan responsif.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk selalu berhati-hati dalam berurusan dengan pihak ketiga, terutama yang mengatasnamakan diri sebagai debt collector. Jika merasa terancam atau diperlakukan tidak semestinya, segera laporkan ke pihak berwajib untuk mendapatkan perlindungan hukum.